, ,

Pertarungan Sengit Dewa United, Kalah Tipis dari Satria Muda tapi Kepala Tetap Tegak

oleh -1865 Dilihat

Kalah dari Satria Muda, Dewa United Banten Tetap Berdiri dengan Kepala Tegak

Jangkauan Jakarta Pusat– Pertarungan sengit di panggung kompetisi basket Indonesia kembali menyuguhkan drama yang memicu decak kagum. Pada Minggu, 24 Agustus 2025, Dewa United Banten harus mengakui keunggulan Satria Muda Pertamina Bandung dengan skor akhir 69-73. Namun, jauh dari kesan kekalahan yang memalukan, laga ini justru menjadi bukti nyata karakter dan mental baja yang dimiliki para Anak Dewa. Mereka mungkin kalah di papan skor, tetapi mereka menang dalam hal semangat, perjuangan, dan harga diri.

Awal yang Penuh Bencana dan Bangkitnya Semangat Juang

Laga ini seolah dimulai dengan mimpi buruk bagi Dewa United. Satria Muda langsung melancarkan serangan ganas dan menciptakan running score yang mencengangkan: 20-0. Pukulan telak di kuarter awal itu bisa dengan mudah mematahkan semangat tim mana pun. Konsentrasi sempat buyar, kekompakan terpecah, dan jalan menuju kekalahan besar terbuka lebar.

Pertarungan Sengit Dewa United, Kalah Tipis dari Satria Muda tapi Kepala Tetap Tegak
Pertarungan Sengit Dewa United, Kalah Tipis dari Satria Muda tapi Kepala Tetap Tegak

Baca Juga: Ribuan Warga Meriahkan Festival Dewan Kota Jakarta Selatan

Namun, justru di momen-momen tertekan seperti inilah karakter sebenarnya dari sebuah tim teruji. Alih-alih menyerah dan berlutut, para pemain muda Dewa United Banten memilih untuk bangkit. Di bawah kepemimpinan point guard andalan, Dio Tirta Saputra, mereka secara perlahan namun pasti mulai merangkak naik. Poin demi poin mereka raih, permainan defensif mereka perketat, dan sedikit demi sedikit mereka memangkas defisit angka yang sempat tercipta.

Perlawanan sengit mereka berhasil membuat tim sebesar Satria Muda pun harus bekerja ekstra keras. Dewa United menutup laga hanya dengan selisih empat angka, sebuah pencapaian yang hampir mustahil jika melihat bagaimana jalannya pertandingan dimulai. Transformasi dari tertinggal 0-20 hingga hanya kalah 69-73 adalah cerita yang lebih heroik daripada sekadar kemenangan biasa.

Apresiasi Sang Arsitek: Ramiro Cuello Bangga pada Anak Asuhnya

Pelatih kepala Dewa United Banten, Ramiro Cuello, tidak menyembunyikan rasa bangganya. Alih-alih mencari kambing hitam untuk kekalahan tersebut, ia justru memilih untuk mengapresiasi perjuangan luar biasa yang ditunjukkan anak asuhnya.

“Kadang kami tidak langsung mendapatkan hasil yang diinginkan, mungkin karena ada alasan untuk memahami. Tapi para pemain menyadari bahwa mereka punya banyak potensi,” ujar Ramiro dalam konferensi pers pasca laga.

Ucapannya bukan sekadar basa-basi pelatih. Ia melihat nilai-nilai fundamental yang lebih penting dari sekadar kemenangan. “Hari ini saya melihat bagaimana mereka bersatu dan berusaha menjadi tim yang bisa bersaing dengan siapa pun. Saya sangat bersyukur dan senang dengan perjuangan mereka,” imbuhnya.

Pernyataan Cuello ini mencerminkan filosofi yang berorientasi pada proses jangka panjang. Ia sedang membangun bukan hanya sebuah tim, tetapi sebuah culture atau budaya tim yang tangguh, pantang menyerah, dan selalu percaya diri meski berada di tekanan paling besar.

Performa Gemilang Individu yang Mencerminkan Kerja Keras Tim

Kebangkitan tim tidak lepas dari performa individu pemain yang berani mengambil tanggung jawab.

  • Erick Ibrahim Junior tampil dengan determinasi tinggi. Statistiknya berbicara sangat jelas: 15 poin, 3 rebound, 3 assist, 3 steal, dan 2 block. Ini adalah statistik yang sangat komplet dan mencerminkan kerja kerasnya di kedua ujung lapangan. Ia bukan hanya mencetak poin, tetapi juga berkontribusi besar di defensif.

  • Patrick Nikolas menunjukkan ketenangan dan efisiensi yang patut diacungi jempol. Ia juga mengemas 15 poin dan 8 rebound, tetapi yang paling mengesankan adalah ketepatannya dari garis free throw: 4/4 atau sempurna. Di bawah tekanan, ketenangan adalah senjata yang sangat berharga.

  • Radithyo Wibowo juga memberikan kontribusi signifikan dengan 11 poin, 4 rebound, dan 3 assist, sementara sang leader, Dio Tirta Saputra, menghadirkan energi dan leadership yang dibutuhkan untuk membangkitkan tim, dengan mencetak 10 poin dan 4 rebound.

Bukan Akhir, Melainkan Gerbang Menuju Pertempuran Selanjutnya

Kekalahan ini memang menempatkan Dewa United Banten sebagai runner-up Grup A. Namun, perjalanan mereka belum berakhir. Posisi ini justru meloloskan mereka ke babak selanjutnya yang lebih menantang: semifinal yang akan digelar pada 26 Agustus 2025.

Babak semifinal yang menggunakan format single game (satu pertandingan langsung) melawan juara Grup B adalah ajang yang sangat terbuka. Segala sesuatu bisa terjadi dalam satu malam. Momentum dan mentalitas adalah kunci utama.

Kekalahan dari Satria Muda, jika dilihat dari perspektif yang benar, justru bisa menjadi modal berharga. Tim telah diuji mentalnya, diajarkan untuk tidak pernah menyerah, dan dibuktikan bahwa mereka mampu bersaing dengan tim top. Mereka memasuki semifinal bukan dengan kepala tertunduk, tetapi dengan kepala tegak, penuh keyakinan, dan pelajaran berharga yang tidak ternilai harganya.

Inilah yang membuat Dewa United Banten tetap berdiri dengan gagah, siap menghadapi tantangan berikutnya dan membuktikan bahwa Anak Dewa adalah kekuatan nyata yang harus diperhitungkan.

Shoppe-Mall

No More Posts Available.

No more pages to load.