, ,

Pecah Tangis Xanana Gusmao Usai Timor Leste Sah Jadi Anggota ASEAN

oleh -110 Dilihat
Pecah Tangis Xanana Gusmao

Pecah Tangis Xanana Gusmao Usai Timor Leste

Jangkauan Jakarta Pusat – Pecah Tangis Xanana Gusmao Pada hari yang penuh makna bagi bangsa Timor‑Leste — yakni ketika negara kecil di Asia Tenggara ini resmi menjadi anggota penuh Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sebagai negara ke-11 — Perdana Menteri Xanana Gusmão menunjukkan momen emosional yang mendalam. Keanggotaan ini merupakan puncak dari perjalanan panjang yang melibatkan perjuangan, reformasi institusional, dan ambisi regional.


1. Momen Emosional dan Arti Tangisan

Saat upacara penerimaan keanggotaan di Kota Kuala Lumpur, suasana penuh haru: bendera Timor-Leste ditambahkan bersama bendera negara anggota ASEAN lainnya, dan Gusmão memberi sambutan yang menyentuh.

Media melaporkan bahwa Gusmão “menitikkan air mata” saat menandatangani deklarasi keanggotaan, sebuah ekspresi yang simbolik dari perjalanan panjang negara itu.

Bersamaan dengan itu, banyak delegasi Timor-Leste dan wartawan Timor yang menyaksikan momen tersebut juga menangis — bukan semata karena kebahagiaan, tetapi karena pengakuan atas perjuangan yang telah dilalui.

Salah satu kutipan Gusmão: “For the people of Timor-Leste, this is not only a dream realised, but a powerful affirmation of our journey – one marked by resilience, determination and hope.”

This is not only a dream realised, but a powerful affirmation of our journey — one marked by resilience, determination and hope.” — Xanana Gusmão

Tangisan Gusmão mencerminkan bukan hanya kelegaan pribadi, tetapi juga kelegaan nasional: bahwa setelah bertahun-tahun menuju pengakuan regional, Timor-Leste akhirnya “duduk di meja” kerjasama kawasan.The Head of the State and the Head of the Government Congratulate People of  Timor-Leste on Successful His Holiness Visit | President José Ramos-Horta


Baca Juga: Tangani Banjir Semarang, Walkot Agustina Kerahkan 27 Pompa dan Koordinasi dengan BNPB

2. Latar Belakang Panjang Menuju ASEAN

Timor-Leste merdeka secara penuh dari pengaruh asing (Portugal dahulu, kemudian Indonesia) dan memproklamasikan kedaulatan sebagai negara merdeka pada tahun 2002.

Negara ini mengajukan permohonan menjadi anggota penuh ASEAN pada tahun 2011.

Prosesnya tidak mudah—ia melibatkan persiapan institusional, reformasi kebijakan, dan persiapan administratif agar sesuai dengan standar blok kawasan. Gusmão pernah menegaskan bahwa sejak 2011 “kita mempersiapkan institusi-kami, mereformasi kebijakan kami, memperkuat kesiapan kami”.

Akhirnya, pada tanggal 26 Oktober 2025, Timor-Leste secara resmi diterima sebagai anggota penuh ASEAN dalam summit yang diselenggarakan di Kuala Lumpur.

Proses panjang ini memberi makna bagi Gusmão dan rakyatnya: bukan sekadar formalitas keanggotaan, tetapi simbol bahwa negara yang kecil dan muda secara sejarah kini punya ruang untuk bersuara di forum kawasan.


3. Pecah Tangis Xanana Gusmao Arti Strategis Bagi Timor-Leste

Kalau kami sendiri, orang akan bertanya siapa kami, negara kecil.”

Namun, tantangan tetap besar: Timor-Leste adalah salah satu negara dengan ekonomi terkecil di kawasan, dan institusinya masih dalam tahap pengembangan.

Gusmão memandang keanggotaan ini bukan akhir, tetapi awal dari babak baru: “This is not the end of our journey. This is the beginning of an inspiring new chapter.”

Dengan demikian, tangisan Gusmão adalah refleksi atas harapan besar, beban tanggung jawab baru, dan panggilan untuk bertindak.


4. Pecah Tangis Xanana Gusmao Dimensi Simbolis dan Psikologis

Secara simbolis: keanggotaan ini memperkuat identitas kawasan ASEAN sebagai komunitas inklusif yang menerima negara kecil dengan sejarah perjuangan sebagai mitra sejajar.


5. Implikasi ke Depan

Untuk Timor-Leste: dengan keanggotaan ASEAN, tantangan praktis seperti reformasi institusi, peningkatan kapasitas administratif, integrasi ekonomi dan pendidikan akan semakin mendesak.

Shoppe-Mall

No More Posts Available.

No more pages to load.