, ,

Pebalap MotoGP Sebut Gravel Trap Jadi Biang Kerok Jatuhnya Marc Marquez

oleh -33 Dilihat

Pebalap MotoGP Kritik Gravel Trap Setelah Jatuhnya Marc Márquez: “Batu‑nya Terlalu Besar dan Berbahaya”

Jangkauan Jakarta Pusat — Pebalap MotoGP Insiden menimpa Marc Márquez dalam MotoGP Indonesia di Mandalika kembali mengundang kritik terhadap desain lintasan, terutama bagian gravel trap. Setelah kecelakaan antara Márquez dan Marco Bezzecchi pada lap pertama yang membuat Márquez diduga patah tulang selangka, sejumlah pebalap menyebut bahwa area gravel, termasuk kerikil dan permukaan transisi dari aspal ke gravel, ikut memperparah dampak jatuhnya.


Pebalap MotoGP Kejadian di Mandalika

Pada Grand Prix Indonesia, Bezzecchi yang berada di posisi pole sengaja menyalip dari dalam tikungan cepat, namun menyenggol Márquez dari belakang. Keduanya terjatuh dan meluncur ke area gravel di tikungan 7. Márquez tampak kesakitan dan langsung ditarik ke pusat medis penyelenggaraan.

Tim dokter awal melaporkan bahwa Márquez mengalami cedera pada bahu kanan, yang memerlukan evaluasi lanjutan di Madrid.

MotoGP Disebut Ulangi Kesalahan F1 Sepuluh Tahun Lalu


Baca Juga: Israel Siksa Aktivis Gaza Flotilla Ikat Tangan Pukul jika Gerak

Pebalap MotoGP Kritik Terhadap Area Gravel Trap

Beberapa pebalap menyuarakan keprihatinan setelah insiden:

Joan Mir, yang berada tak jauh di belakang Márquez dan Bezzecchi saat kecelakaan terjadi, mengatakan bahwa bagian gravel trap tersebut sangat membahayakan. Ia menyebut adanya “undakan kecil” (step) antara permukaan aspal dan gravel yang membuat motor Bezzecchi terpental keras ketika keluar lintasan.

Márquez sendiri sebelumnya juga pernah mengeluhkan ukuran batu kerikil di gravel trap di Sirkuit Assen. Ia menyebut bahwa “batu-batu di gravel ini ukurannya besar sekali,” dan saat pebalap jatuh serta meluncur di atasnya dengan kecepatan tinggi, benturan kerikil itu menambah kerusakan fisik dan rasa sakit.


“Masalah Permukaan Transisi dan Ukuran Batu”

Inti kekhawatiran para pebalap bukan hanya tentang keberadaan area gravel trap itu sendiri, tetapi bagaimana detail-detail kecil seperti:

Perbedaan level permukaan (step) antara aspal dan gravel. Transisi yang tiba‑tiba atau tidak rata bisa membuat motor melompat (“hop”) atau terguncang keras saat keluar lintasan.

Ukuran batu kerikil. Kerikil yang terlalu besar bisa menjadi senjata; saat pebalap tergelincir dan meluncur ke area tersebut, batu keras menimbulkan benturan di tubuh, bukan hanya lecet, tetapi juga membuat rasa sakit yang lebih lama dan potensi cedera yang lebih tinggi.


Respons dan Tindakan Selanjutnya

Meski belum ada pernyataan dari FIM atau penyelenggara Mandalika bahwa akan ada perubahan segera, kritikan ini kemungkinan membuka diskusi:

Evaluasi transisi antara permukaan aspal dan gravel agar tidak ada undakan atau step yang membuat motor terpental ketika keluar lintasan.


Kesimpulan

Insiden yang menimpa Marc Márquez tidak hanya soal kecelakaan akibat gesekan antar pebalap, tapi juga memperlihatkan betapa detail teknis lintasan — gravel trap, kerikil, transisi permukaan — sangat berpengaruh terhadap keselamatan. Kritik dari pebalap kini menjadi panggilan untuk penyelenggara agar tidak hanya memperhatikan kecepatan dan alur balapan, tetapi juga keselamatan struktural landasan yang menyertai setiap balapan.

Shoppe-Mall

No More Posts Available.

No more pages to load.