Daftar Lengkap 52 Perwira Kapolri Listyo Sigit Disarankan Jadi Pelindung 52 Perwira Tim Transformasi Reformasi Polri
Jangkauan Jakarta Pusat — Daftar Lengkap 52 Perwira Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri yang terdiri dari 52 perwira tinggi dan menengah. Tim ini dibentuk sebagai respons atas keinginan publik untuk memperkuat akuntabilitas, profesionalisme, dan pelayanan publik dalam tubuh institusi kepolisian. Dalam struktur tim, Kapolri sendiri ditugaskan sebagai pelindung (protector) sementara Wakapolri sebagai penasihat.
Dasar Pembentukan & Tugas
Keputusan pembentukan tim dituangkan dalam Surat Perintah (SPRIN) nomor 2749/IX/TUK.2.1/2025 yang ditandatangani oleh Kapolri pada tanggal 17 September 2025.
Tujuan utama adalah mempercepat transformasi kelembagaan Polri, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dan memperkuat akuntabilitas institusi kepolisian sesuai dengan visi besar Grand Strategy Polri 2025‑2045.
Baca Juga: CALVIN Verdonk Debut di Lille Pelatih Buka Suara soal Peluang Main di Europa League
Daftar Lengkap 52 Perwira Struktur & Anggota Utama
Berikut susunan pimpinan dan beberapa anggota kunci dalam Tim Transformasi Reformasi Polri:
| Posisi | Nama | Fungsi / Bidang |
|---|---|---|
| Kapolri | Jenderal Listyo Sigit Prabowo | Pelindung Tim |
| Wakapolri | Komjen Dedi Prasetyo | Penasihat |
| Ketua Tim | Komjen Chryshnanda Dwilaksana (Kalemdiklat Polri) | Ketua Pelaksana Transformasi & Reformasi Polri |
| Wakil Ketua I | Irjen Herry Rudolf Nahak | Koorsahli Kapolri |
| Wakil Ketua II | Brigjen Susilo Teguh Raharjo | Karobindiklat Lemdiklat Polri |
| Pengarah Organisasi | Komjen Wahyu Hadiningrat | Bidang Organisasi |
| Pengarah Operasional | Komjen Mohammad Fadil Imran | Bidang Operasional |
| Pengarah Pelayanan Publik | Komjen Akhmad Wiyagus | Bidang Pelayanan Publik |
| Pengarah Pengawasan | Komjen Wahyu Widada | Bidang Pengawasan |
Selain mereka, ada banyak perwira lainnya dari berbagai divisi seperti SSDM, Propam, Baharkam, Bareskrim, Lemdiklat, Humas, Divisi TIK, regulasi dan pengawasan internal. Total anggota ada 52 orang yang mencakup Pati (Perwira Tinggi) dan Pamen (Perwira Menengah).
Posisi Kapolri sebagai Pelindung: Apa Artinya?
Pemberian posisi “pelindung” kepada Kapolri memiliki makna penting, antara lain:
Ini menghimpun kepercayaan publik bahwa transformasi berjalan atas mandat kepemimpinan tertinggi Polri.
Tanpa peran perlindungan ini, banyak transformasi kelembagaan bisa terhambat oleh birokrasi atau resistensi internal.
Tanggung Jawab Moral & Politik
Posisi pelindung membawa beban besar Kapolri harus siap mempertanggungjawabkan hasil reformasi di hadapan publik dan stakeholder, termasuk dalam hal pelayanan publik, integritas, pengawasan internal, dan lainnya.
Tantangan & Harapan
Tantangan:
Resistensi internal: Beberapa struktur di jajaran Polri mungkin akan merasa terancam perubahan, terutama mereka yang selama ini terbiasa atau mendapat keuntungan dari status quo.
Implementasi & Pengawasan: Merumuskan kebijakan berbeda dengan menerapkannya. Pengawasan internal dan eksternal (misalnya dari masyarakat sipil, DPR, atau lembaga pengawas) akan sangat krusial agar reformasi bukan hanya jargon.
Harapan:
Transformasi nyata di pelayanan publik kepolisian — pengaduan masyarakat, transparansi prosedur, respons cepat, dan pengurangan praktik-praktik yang merugikan publik.
Perubahan budaya organisasi Polri ke arah yang lebih profesional, berorientasi pada hukum dan keadilan, bukan kekuasaan semata.
Peningkatan kepercayaan publik terhadap Polri, terutama di daerah-daerah yang selama ini mengalami ketidakadilan atau pelayanan buruk.
Kesimpulan
Masyarakat akan terus memantau sejauh mana tim ini dapat menghasilkan perubahan yang nyata — dalam pelayanan, transparansi, dan integritas Polri.
