Jejak Panjang Parkir Liar di Jakarta: Uang Mengalir, Tapi Bukan ke Kas Negara
Jangkauan Jakarta Pusat – Jejak Panjang Parkir Liar di Jakarta ibarat kisah lama yang tak kunjung usai. Meski pemerintah silih berganti, dan berbagai aturan telah diterbitkan, praktik parkir ilegal masih tumbuh subur, bahkan disebut-sebut telah berlangsung lebih dari dua dekade tanpa pernah benar-benar masuk ke kas daerah.
Jalanan Jadi “ATM” Tak Tercatat
Di berbagai sudut Jakarta — dari kawasan perkantoran hingga pasar tradisional — parkir liar menjamur dengan dalih “jaga malam”, “pengamanan”, atau “urusan warga setempat”. Pengendara yang ingin cepat parkir, atau tidak menemukan area resmi, sering kali memilih “jalan pintas”, dengan risiko pungutan liar tanpa karcis resmi.
“Sudah 20 tahun saya di sini. Dulu memang awalnya cuma buat uang rokok warga. Tapi lama-lama, jadi semacam lahan sendiri,” ujar seorang juru parkir tidak resmi di daerah Jakarta Pusat yang enggan disebutkan namanya.
Nol Setoran, Tapi Omzet Harian Mencengangkan
Menurut laporan investigatif lembaga pengawas publik, beberapa titik parkir liar di Jakarta bisa menghasilkan hingga Rp 3–5 juta per hari. Namun, uang sebanyak itu tidak tercatat dalam sistem resmi pendapatan daerah.
Pemerintah DKI melalui Dinas Perhubungan pernah mengakui bahwa potensi pendapatan daerah dari sektor parkir bisa mencapai ratusan miliar per tahun, namun realisasi hanya sebagian kecil karena kebocoran sistem — utamanya akibat parkir liar dan pengelolaan parkir yang belum sepenuhnya digital.
Baca Juga: AC Milan Menang di Era Massimiliano Allegri Dibilang Cuma Kebetulan 1 Orang Tak Suka
Kenapa Bisa Bertahan Begitu Lama?
Pertanyaan publik pun muncul: mengapa masalah ini tak kunjung selesai?
Beberapa penyebab yang sering disebut antara lain:
Kurangnya penegakan hukum secara konsisten
Keterlibatan oknum aparat atau premanisme lokal
Rendahnya alternatif parkir resmi di area padat
Saat fasilitas parkir legal minim, masyarakat akhirnya pasrah dengan opsi liar.
Jejak Panjang Parkir Liar Upaya Digitalisasi yang Terbentur Realita
Pemerintah DKI sebenarnya telah mencoba melakukan pembenahan, salah satunya lewat sistem e-parking dan pembayaran digital.
Jejak Panjang Parkir Liar Solusi yang Perlu Lebih dari Sekadar Razia
Audit menyeluruh titik parkir potensial,
Kolaborasi dengan warga lokal dalam sistem parkir berbasis komunitas resmi,
Sanksi tegas bagi pelanggaran dan pelaku pungli,
Hingga edukasi masyarakat tentang pentingnya parkir di lokasi legal.
Penutup: Jalan Panjang Menuju Parkir Tertib
Jejak panjang parkir liar di Jakarta bukan hanya soal pungutan tidak sah, tapi juga gambaran lemahnya tata kelola ruang publik.